Teks Pidato : Bahaya Ghibah: Berhenti Sebelum Terlambat

  

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Yang Mulia Dewan juri,  dan Para Guru, serta Teman-teman yang saya cintai,

 

Alhamdulillah… wasy syukru lillaah.. walaa hawla walaa quwwata illaa billaah.

Was-solaatu was salaamu ’alaa rosuulillaah. ’ammaa ba’du.

 

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa melimpahkan kepada kita. Hari ini, saya ingin berbicara tentang sebuah hal yang penting bagi kita semua, yaitu :

Bahaya Ghibah: Berhenti Sebelum Terlambat

 

Hadirin yang berbahagia, Saya Afida Rhania Salsabila mohon izin berpantun dulu:

 

Bang Dian pergi membeli gabah

Gabah di simpan di dalam panci

Wahai kawan mari hindari gibah

Karena Allah sangat membenci

 

Ghibah atau gosip, teman-teman, adalah perbuatan yang sangat buruk di mata Allah SWT. Apakah teman-teman tahu apa itu ghibah?

 

Ghibah adalah ketika kita berbicara atau menyebarkan hal-hal buruk tentang orang lain di belakang mereka, tanpa kehadiran mereka. Ghibah itu diibaratkan seperti memakan daging saudara kita yang sudah mati! Sungguh mengerikan, bukan?

 

Allah SWT telah mengajarkan kepada kita tentang bahaya ghibah dalam Al-Quran. Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 12:

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

 

yâ ayyuhalladzîna  âmanû, ijtanibû  katsîram minazh-zhanni, inna ba‘dhozh-zhonni itsmun. wa lâ tajassasû wa lâ yaghtab ba‘dhukum ba‘dhâ, a yuḫibbu aḫadukum ay ya'kula laḫma akhîhi maitan fa karihtumûhu, wat-taqullâha, innallâha tawwâbur raḫîm

 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.

 

Hadirin yang mulia!

Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga telah menjelaskan tentang ghibah dalam hadisnya.

Beliau bersabda,

أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ (رواه مسلم)

 

Atadruuna mal ghiibah? Qooluu, Alloohu wa rosuuluhu a’lam. Qoola, Dzikruka akhooka bimaa yakrohu. Qiila, afaro-aita in kaana fii akhii maa aquulu. Qoola, in kaana fiihi maa taquulu, faqod igtabtah. Wa illam yakun fiihi, faqod bahat tah. Rowaahu muslim.

 

Artinya:

Tahukah kalian, apakah itu ghibah?

Para sahabat menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.’

Rasulullah SAW bersabda, ‘engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai.

Salah seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri saudaraku?

Rasulullah SAW menjawab, jika yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya. Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mendustakannya. (Hadis riwayat Muslim)

 

Dari ayat dan hadis tersebut, kita bisa belajar bahwa ghibah adalah perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Ghibah dapat menyakiti perasaan orang lain, merusak hubungan, dan mengganggu keharmonisan antara sesama. Bukankah kita ingin hidup dalam suasana damai dan penuh kasih sayang?

 

Hadirin yang berbahagia, mari kita bersama-sama berjanji untuk menjauhi perbuatan ghibah. Mulailah dari diri sendiri. Jika kita melihat atau mendengar orang lain berbicara ghibah, kita harus mengingatkan mereka untuk berhenti bergibah. Kita juga harus berusaha untuk tidak ikut-ikutan dalam perbincangan yang tidak baik tentang orang lain.

 

Jadi, bagaimana kita bisa menghindari ghibah atau gosip?

Pertama, kita harus selalu mengingat pesan Allah dalam Al-Quran dan ajaran Rasulullah dalam hadisnya.

Kedua, kita harus berusaha untuk memahami perasaan orang lain dan berbicara dengan cara yang baik dan santun.

Ketiga, jika kita ingin membicarakan seseorang, mari kita fokus pada hal-hal positif tentang mereka.

 

Teman-teman yang saya cintai, mari kita jadikan diri kita sebagai pembawa kedamaian dan kebaikan di antara sesama. Marilah kita berusaha untuk selalu berbicara yang baik-baik saja tentang orang lain. Dengan begitu, kita akan mendapatkan ridha Allah SWT dan keberkahan dalam hidup kita.

Akhir kata, marilah kita bersama-sama berdoa kepada Allah agar Dia senantiasa memberikan kita kekuatan dan petunjuk untuk selalu menjauhi perbuatan ghibah. Aamiin ya robbal ‘aalamiin..

 

 

Qod yurjaa li jarhis saifi bur'un

Wala bur'a lima jarohal-lisaan

 

Bila pedang lukai tubuh,

masih ada harapan sembuh.

Bila lidah lukai hati,

kemana obat hendak di cari.

 

Dua kekasih nemu berlian

Berlian disimpan di rumah uwa

Terima kasih atas perhatian

dan kehadiran teman-teman semua

 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Posting Komentar

0 Komentar